sisi positif dari kegagalan

diantara kita banyak yang merasa gagal, baik itu karir, sekolah, percintaan dan lain sebagainya. pertanyaannya adalah benarkah kita gagal ? mungkin ada dari anda menyatakan ya iyalah masa ya ya iya dong (hehehe) ! baik saya akan sedikit menjelaskan pada anda bahwa tidak ada orang yang gagal. why ? orang dikatakan gagal jika tidak bisa mencapai apa yang dia inginkan, atau tidak dapat mewujudkan mimpinya dan lain-lain, tapi ternyata jika kita mau melihat pada sisi lain, maka kita akan menemukan kesuksesan-kesuksesan yang sebenarnya tercipta dari apa yang kita anggap gagal tadi, pengalaman pribadi penulis saat ingin membuka usaha penjualan alat komputer disalah satu universitas, penulis gagal (dalam salah satu sisi) untuk mendapatkan ruko yang sebeumnya penulis sudah siapkan untuk menjadi basekamp dan juga pusat penjualan komputer terbesar dikota bengkulu (kota penulis), sehingga saya harus mengurungkan dulu niat untuk membuka toko di tempat tersebut. akan tetapi, ternyata disisi lain, saya mendapatkan ilmu baru dan juga mendapatkan link (jaringan) baru untuk usaha yang akan saya buka nantinya, dan dilain sisi juga saya mendapatkan tempat yang saya rasa sangat potensial untuk usaha saya dimasa depan.

dan ingatlah sebenarnya setiap kejadian itu ada hikmah luar biasa yang terkandung didalamnya.

RPP

rancangan pelaksanaan pembelajaran

Nama sekolah :

Mata pelajran :
Kelas/Kemester :
Alokasi :

A. standar kompetensi :
B. kompetensi dasar :
C. indikator
     a. kognitif
     b. psikomotor
     c. afektif
D. tujuan pembelajran
E. materi pembelajaran
F. metode pembelajaran
G. kegiatan pembelajran
     a. kegiatan awal
     b. kegiatan inti
     c. kegiatan akhir/penutup
H. alat dan bahan pembelajaran
I. sumber pembelajaran
J. penilaian

Berbicara Efektif

    saat itu terucap kata "keren". eh tapi malah marah temenku, kok gtu tanyaku, tau kenapa, ya karena aku tidak pada posisi yang seharusnya. karena saat itu temen aku baru ja me rusak karya buatannya sendiri. ini lah akibatnya jika kita tidak dapat menempatkan kata-kata pada posisi yang seharusnya. akan fatal akibatnya, sangat sangat fatal. bahkan hubungan yang sebelumnya begitu erat bisa hancur hanya karena kita tidak bisa menempatkan dan memilih kata-kata kita. mari kita lihat kembali dalam sebuah cerita. ada seorang raja yang bermimpi bahwa dia kehilangan jari-jari maka ia meminta para penerjemah mimpi untuk mentafsirkan mimpinya itu, maka datanglah seorang penerjemah yang mengatakan " raja akan kehilangan keluarga raja dan kemudian barulah baginda raja akan meninggal". mendengar jawaban penerjemah ini maka sang rajapun langsung meminta penjaga istana untuk memasukkannya kedalam penjara. kemudian datang lagi seorang penerjemah lagi dan ia mengatakan "baginda raja akan berumur panjang dibanding dengan keluarga-keluarga baginda" mendengar jawaban dari sang penerjemah mimpi ini maka sang raja meminta para penjaganya untuk memberikan  sebongkah emas untuknya. luar biasa sebuah rangkaian kata yang tepat akan memberikan pengaruh besar jika kita bisa memahaminya. sebenarnya tafsirannya sama hanya saja karena susunan kata yang tidak tepat maka berbedalah yang didapatkan, yaitu penjara. begitu jua kita. kadang kadang juga terpenjara oleh kata-kata tak terkontrol kita ini.

belajar tanpa praktek is bullshit..!

apa yang dikatakan orang yang merancang kegagalan dalam hidupnya dimasa depan..?
ya mereka mengeluarkan alasan-alasan setiap kali mereka akan diberikan tantangan. mereka melontarkan kata-kata : aku tidak bisa, aku belum cukup umur, aku takut dicemooh, aku tidak pantas dan aku yang lain-lainnya. padahal dalam sebuah riwayat dinyatakan yang intinya barang siapa yang mengajarkan ilmu maka ia akan mendapatkan ilmu yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. dan sesungguhnya ilmu tidak ada apa-apanya ketika orang yang memiliki ilmu tersebut tidak mengamalkannya atau dalam kata lain hanya sekedar teori yang ia gembar-gemborkan setiap kali ia berbicara kepada siapa saja, dan itu ia anggap kebanggaan luar biasa yang dapat ia perlihatkan kepada semua orang. suatu ketika ada seorang anak yang belajar karate, ia akan mengikuti turnament karate, setiap hari ia belajar dengan tekun, akan tetapi ia hanya dan hanya belajar teori, mulai dari bagaimana kuda-kuda yang baik, teknik bertahan, teknik menyerang dan lain-lain. tapi disini dia tidak pernah praktek, menurut anda apakah anak ini akan menang melawan atlet lain dimana lawanya hanya belajar bertahan dan menyerang seadanya, tapi lawannya ini belajar dengan praktek, tentu jawabannya anda tahu, itulah di ibaratkan kita para pembelajar yang setiap hari hanya belajar teori tapi tidak ada aplikasi, padahal aplikasi adalah hal yang sangat penting dalam sebuah pembelajaran.