Rabu, 25 September 2013

Membaca Pikiran Melalui Bahu

kini begitu bayak merebak buku-buku atau panduan-panduan membaca pikiran seseorang melalui bahasa tubuh. kalau kita membaca sekilas judul yang di suguhkan, kita akan terperanga dengan kata-kata yang di sematkan di sampul buku-buku panduan tersebut. Sesungguhnya memang begitulah adanya. kita bisa membaca pikiran seseorang hanya dengan melihat bagaimana ia memandang, bagaimana ia berjalan bagaimana ia duduk dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan kali ini ane akan berbagibagaimana membaca pikiran lewat gerakan bahu.

Jumat, 13 September 2013

Download Maidany Kaca Yang Berdebu

yang pada demen sama nasyid nasyid keren, ni ane kasih nasyid yang menurut ane lolos kualifikasi. 

yang mau Mp3 nya langsung aja klik Maidany Mp3  Download

liriknya

Kaca Yang Berdebu

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu keras membersihkannya Nanti ia mudah retak dan pecah 

Ia ibarat kaca yang berdebu 
Jangan terlalu lembut membersihkannya 
Nanti ia mudah keruh dan ternoda 
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan 


Ia sehalus sutera di awan 
Jagalah hatinya dengan kesabaran 
Namun jangan terlalu memanjakannya 
Tegurlah bila ia tersalah 
Namun janganlah lukai hatinya 


Terimalah ia dengan keikhlasan 
Karena ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya
Bercahayakan iman



Ia bagai permata keindahan 
Lemah-lembutlah kepadanya 
Bersabarlah bila menghadapinya 

Album : Bahasa jiwa
Munsyid : Maidany

Cara Mudah Memasang Facebook di Blog

Beberapa kali ane liat blog temen-temen ane pada ada facebook, tp kni gue gak ketinggalan N ente juga jangan ketinggalan ama ane. nih ane kasih tips gimana caranya memasukkan facebook di blog

1. Login ke facebook kalian masing-masing.
2. Masuk ke bagian profil facebok.
3. Kemudian cari kata Tambahkan Lencana Ke Situs Anda.
4. Kemudian akan muncul tab baru.
5. Pilih Blogger. Dan tambahkan widget kamu di blog.










Gimana, Gampang to ?
Selamat Mencoba

Terbongkar Siapa LHI Sebenarnya

Terungkap sudah, siapa lhi sebenarnya
Kesaksian AF di sidang:
1. Uang 1 m bukan buat LHI, buat seminar
2. LHI menolak ditawarkan uang
3. AF mengaku bukan kader atau anggota PKS
4. AF minta maaf pakai nama PKS

kalau mau denger lebih lengkap:

http://www.youtube.com/watch?v=KlrCGjJQ0Fo

sudah saatnya KPK diganti orangnya dengan yang lebih objektif

Berani jujur Benar!


LHI dan PKS Terbukti Bersih, Metro TV dan TVOne Pecundangi Fakta Hukum
Written By intriknews on Friday, 17 May 2013 | 19:45

intriknews.com Jakarta - Kesaksian Ahmad Fathanah pada sidang Pengadilan Tipikor kasus suap impor daging sapi yang berlangsung Jum’at (17/5) siang, secara tidak langsung telah mematahkan opini yang dibangun sejumlah media selama ini. Fathanah menyatakan permintaan ma’afnya karena telah mengkaitkan kasusnya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), padahal sebenarnya mereka sama sekali tidak terlibat.

Begitu juga dengan uang Rp 1 milyar yang diterimanya dan kemudian disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fathanah menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada tujuan memberikan uang tersebut kepada LHI. "Saya tidak katakan uang itu untuk Ustadz Luthfi. Saya cuma mengatakan kalau ada waktu bolehkah ketemu? Tapi tujuan untuk memberi itu enggak ada," kata Fathanah.

“Soal dana dari Indoguna utk PKS itu,hanya wacana saya dgn Bu Elda dan Maria saja. Nggak sampai ke PKS (dananya), Setiap saya sodorkan dana dari Indoguna, LHI selalu menolak hingga akhirnya uang itu saya bawa dan gunakan sendiri.” Jelas Fathanah lebih lanjut.

Sayang sekali, mendapati kesaksian Fathanah amat bertentangan dengan opini publik yang digembar gemborkan media massa selama ini. TV One dan Metro TV telah secara nyata mempecundangi fakta hukum persidangan tersebut dengan menghentikan siaran live-nya secara mendadak. 

Pada berita-berita selanjutnya, di sore dan malam hari, kedua stasiun TV ini kembali melakukan aksi pemutarbalikan fakta dengan menayangkan potongan-potongan fakta yang dianggap dapat menyudutkan PKS. Sikap ini jelas menimbulkan pertanyaan besar dari masyarakat “Skenario apakah yang hendak dihadirkan oleh 2 stasiun TV ini?, Adakah skandal politisasi hukum lewat media?

Melihat fakta persidangan itu, Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B Nahrawardaya, menilai ada indikasi politisasi dan kriminalisasi terhadap PKS dan LHI dengan memanfaatkan KPK. Untuk itu, dirinya akan mengawal proses persidangan kasus ini. 

“Dalam persidangan hari ini, cukup jelas. Kasus ini, tidak ada hubungannya dengan PKS ataupun LHI. Skornya 1-0 untuk keunggulan PKS. Saya yakin, kalau memang LHI bersalah maka PKS tidak akan membelanya. Demikian pula kader lainnya. Namun kalau ada pendzoliman, apalagi menyangkut nama baik organisasi ya harus dilawan,’’ paparnya saat mengawal proses persidangan TIPIKOR Jumat (17/05/2013). (As)
Ahmad Fatonah minta maaf ke PKS dan dia mengaku bukan kader PKS
http://www.youtube.com/watch?v=Vou3j8TszGg&feature=youtu.be


 Sumber : http://forum.detik.com

Selasa, 10 September 2013

Umar Sang Khalifah

Suatu Hari Umar Bin Al-khatab di temani pelayannya menjenguk salah seorang sahabatnya yang sedang sakit. Ia menyewa seekor unta sewaan. oleh karena tubuhnya tinggi besar, ketika melewati jalan yang kanan-kiri yang dipenuhi batang pohon, Serbannya tersangkut tanpa diketahuinya. Setelah agak jauh, seseorang menegurnya, "Wahai Amirul Mukmuinin, sorbanmu tersangkut di pohon di sebelah belakang itu"
Umar segera menghentikan kendaraanya, lalu ia turun dan berjalan kaki menuju tempat tersebut. Setelah itu, ia cepat-cepat kembali untuk kembali menaiki kendaraan sewaannya. pelayan yang membawa kendaraan itu keheranan dan bertanya,"Mengapa tuan tidak memerintahkanku untuk memutar kendaraan ini kesana agar tuan tidak usah berjalan kaki ? "
umar tersenyum seraya menjawab,"Sebab unta yang kau tuntun ini kusewa hanya untuk perjalanan dari rumahku menuju rumah sahabatku yang sedang sakit itu. tidak ada perjanjian sebelumnya untuk berbalik lagi guna mengambil surbanku yang tersangkut di pohon"
Mendengar alasan Umar, Pelayan itu bengong. “kalau tidak, bukankah sebagai khalifah, tuan berhak menyuruhku mengambil sorban tersebut”
“karena surban itu milikku dan bukan kepunyaanmu. Mengapa aku mesti menyuruhmu? Apakah kau kira jabatan khalifah mempunyai wewenang untuk memerintahkan orang lain mengerjakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan tugasku?
Pelayan itu terdiam tidak bisa membatah. Dalam hatinya, dia berjanji akan meniru kejujuran dan amanah khalifah Umar dalam semua perbuatan dan tingkah lakunya