Senin, 11 November 2013

Sang muadzin



Suatu Ketika Ada Seorang Muadzin Muda. Setiap Hari Ia Melaksanakan Ibadah Dengan Tekun, dan Setiap Hari Pula Ia Mengumandangkan Panggilan Allah
Di Sebuah Puncak Menara Masjid Sehari Lima Kali.
Didekat Masjid Tersebut Ada Sebuah Rumah Yang Didalam Didalamnya Di Huni Oleh Keluarga Non-Muslim.

Setiap Ia Mengumandangkan Azan Ia Terpaku Dengan Sosok Gadis Belia Yang Cantik Jelita, Yang Tidak Lain Adalah Salah Satu Anak Dari Keluarga Tersebut.
Hari berganti hari, Minggu Beganti Minggu, Tahun pun Kemudian Menyambut. Hati Pemuda Ini Goncang.
Bibirnya Mengumandangkan Takbir, Akan Tetapi Hatinya Memikirkan Sang Gadis Nan Canti Ini.

Karena Merasa Sudah Tidak Sanggup Lagi Dengan Godaan Ini.Ia Yakin Kalau Dirimnya Telah Jatuh Hati,
 Maka Ia Akhirnya Memberanikan Diri Untuk Mendatangi Rumah Gadis Ini dan Hendak Melamarnya.
Saat Menemui Orang Tuanya, Ternyata Orang Tua Gadis Ini menolak Lamaran Pemuda Sang MUadzin Ini.
 "Saya Tidak Rela Anak Saya Harus Menikah Dengan Orang Yang Beda Agama Dengannya".

Dengan Secara Tersirat, Orang Tua Gadis Ini Menginginkan Kalau Pemuda Ini Mau Menikahi Anaknya, Maka Ia Harus Pindah Agama Dan Murtad.
Setelah Penolakan Ini Pemuda Itu Kemudian Merenung. Terbersitlah dalam Hatinya
"Ya Allah Saya Ini Telah Bertahun-tahun Azan Untuk Mengingatkan dan Mengajak Manusia Menyembah-Mu.

Aku Yakin Engkau Telah Menyaksikan Itu dan Telah Pula Memberikan Balsan Pahala Yang Setimpal.

Tapi Kali Ini Aku Mohon Beberapa Saat Saja Ya ALLAH, Aku Akan Berpura-Pura Masuk Agama Keluarga Si Anak Gadis Ini,
Setelah Menikahinya Aku Berjanji Akan Kembali Masuk Islam."
Baru Saja Dalam Hatinya Seperti Itu, Ia Terpeleset Dari Tangga Menara Yang Cukup tinggi itu dan Meninggal. Masuklah Ia Kedalam Neraka

Nau'dzubillah himindalik.

Semoga Dapat Dijadikan Pelajaran
(Kisah Klasik Dari Imam Al Ghazali)