Selasa, 10 September 2013

Umar Sang Khalifah

Suatu Hari Umar Bin Al-khatab di temani pelayannya menjenguk salah seorang sahabatnya yang sedang sakit. Ia menyewa seekor unta sewaan. oleh karena tubuhnya tinggi besar, ketika melewati jalan yang kanan-kiri yang dipenuhi batang pohon, Serbannya tersangkut tanpa diketahuinya. Setelah agak jauh, seseorang menegurnya, "Wahai Amirul Mukmuinin, sorbanmu tersangkut di pohon di sebelah belakang itu"
Umar segera menghentikan kendaraanya, lalu ia turun dan berjalan kaki menuju tempat tersebut. Setelah itu, ia cepat-cepat kembali untuk kembali menaiki kendaraan sewaannya. pelayan yang membawa kendaraan itu keheranan dan bertanya,"Mengapa tuan tidak memerintahkanku untuk memutar kendaraan ini kesana agar tuan tidak usah berjalan kaki ? "
umar tersenyum seraya menjawab,"Sebab unta yang kau tuntun ini kusewa hanya untuk perjalanan dari rumahku menuju rumah sahabatku yang sedang sakit itu. tidak ada perjanjian sebelumnya untuk berbalik lagi guna mengambil surbanku yang tersangkut di pohon"
Mendengar alasan Umar, Pelayan itu bengong. “kalau tidak, bukankah sebagai khalifah, tuan berhak menyuruhku mengambil sorban tersebut”
“karena surban itu milikku dan bukan kepunyaanmu. Mengapa aku mesti menyuruhmu? Apakah kau kira jabatan khalifah mempunyai wewenang untuk memerintahkan orang lain mengerjakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan tugasku?
Pelayan itu terdiam tidak bisa membatah. Dalam hatinya, dia berjanji akan meniru kejujuran dan amanah khalifah Umar dalam semua perbuatan dan tingkah lakunya
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: