Minggu, 29 April 2012

jauhkan anak-anak dari shalat berjamaah dimasjid



        hari ini saya melakukan aktifitas seperti biasa. ada satu kejadian yang menarik dalam satu episode ini. jam menunjukkan pukul 15.30 WIB, seiring itu azan asyar jua berkumandang. saya bersama teman-teman menuju masjid untuk melaksanakan shalat asyar berjamaah. segera kami sampai di tempat wudhu. kamipun bergantian untuk mengambil air wudhu. setelah selesai kami masuk masjid dan langsung mau melaksanakan shalat berjamaah. seperti biasa ketika shalat berjamaah masjid kita selalu "penuh dengan kekosangan"
peserta (makmum). saya hitung ada 4 pemuda dan kurang lebih ada 5 anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar (karena mereka ada ngaji setelah shalat asar). ini dia yang menjadi permasalahan, saat itu saya meminta kawan saya menjadi imamnya dan saya dengan beberapa kawan lainnya plus anak-anak yang datang menjadi makmum, salah satu kawan saya menyuruh anak-anak ini untuk berbaris dibarisan paling belakang,  sedangkan kami berada di barisan tepat dibelakang imam. ia juga mengatakan "jangan ribut! law mau ribut jangan kemasjid" dengan sedikit teriakan.


tahukah sahabat semua tentang hadis yang menyatakan bahwa kerapatan dalam shalat itu adalah syarat kesempurnaannya shalat berjamaah. saya yakin anda semua tahu tentang hadis tersebut. apakah menurut anda anak-anak itu bukan bagian dari jamaah shalat sehingga harus dipisahkan jauh dengan kita ? apakah dengan diletakkan dibelakang mereka tidak akan ribut ?
jawaban sudah jelas tidak ! yaa tidak !

tahukah anda mengapa anak-anak muda sekarang tidak mau lagi shalat dimasjid karena pada saat mereka masih kecil, mereka dipandang buruk atau bahkan mereka dilarang untuk kemasjid. ini kata-kata yang sering muncul "jangan main-main/jangan ribut dimasjid, kalau ribut jangan kemasjid /gak usah kemasjid ". sadarkah anda bahwa anda telah sengaja atau tidak sudah menyuruh mereka untuk tidak lagi kemasjid, padahal mereka masih kecil. ribut dan main-main itu memang masa-masa mereka. ketika kita semakin banyak mengatakan  "jangan main-main/ribut ya dimasjid, kalau ribut jangan/gak usah kemasjid aja atau pulang sana " maka mereka semakin banyak ribut dan main-main atau dampak yang paling parah ketika kita mengatakannya dengan nada tinggi dan mereka ketakutan, maka mereka akan menjauhi bahkan takut dengan yang namanya pergi kemasjid. lantas apa yang harus kita lakukan ?
ini dia yang perlu kita lakukan pada anak-anak yang butuh bimbingan kita :

1. sampaikan apa yang kita mau bukan yang tidak kita mau. 
ya kita sampaikan apa yang kita mau, hilangkan kata-kata negatif dari mulut kita. contoh kalimat yang dapat kita ucapkan kepada anak-anak tersebut "ayo baris yang rapi, lurus dan rapat. yang tenang ya shalatnya". hilangkan kata-kata "jangan", karena dalam sebuah sebuah penelitian anak-anak masih banyak menggunakan otak kanan mereka, dimana otak kanan ini masih diantara gelombang alpha yang artinya mereka banyak berada dalam keadaan bawah sadar dan ternyata pikiran bawah sadar manusia ini tidak kenal dengan kata-kata "jangan" . dan perlu ditekankan sesungguhnya anak-anak lebih suka kata ajakan bukan kata-kata perintah.

2. sampaikan dengan lemah lembut
kita manusia, anak-anak juga manusia yang pada hakikatnya menyukai kelembutan. anak-anak akan mau mendengarkan kita jika kita menyampaikannya dengan lemah lembut. bukan dengan menghentak atau meneriaki mereka atau bahkan dengan mengancam. ada sebuah kisah dimana seorang anak tidak mau kemasjid lagi gara-gara dimarahi oleh seorang bapak yang sempat terganggu shalatnya karena keributan yang disangka dilakukan olehnya. padahal saat itu dia diganggu oleh temen-temen yang sebaya dengannya.

3. kita buat barisan selang-seling
saat kita menggabungkan anaka-anak di satu barisan dan berada di barisan paling belakang sesungguhnya kita sedang menciptakan peluang seluas-luasnya bagi mereka untuk bermain dengan sesama mereka dibelakang. maka kita perlu membuat barisan selang seling. yang dimaksud dengan barisan selang-seling disini adalah kita buat anak-anak berada dibarisan yang diapit oleh dua orang yang sudah dewasa. ketika mereka dibariskan dengan sesama mereka maka mereka akan semangat untuk senggol kanan dan senggol kiri. namun jika mereka kita apit maka mereka akan sedikit peluang untuk bisa bermain dengan sesama mereka. kalaupun mereka masih bermain maka kesempatan mereka akan semakin kecil, emang mereka mau senggol kanan senggol kiri ma yang udah pada tua ? (ntar palingan pada dapet bogem mentah.hehehe..)
ya mungkin ini tips yang dapat saya share kepada sahabat semua.

semoga bermanfaat.

jika anda peduli dengan generasi muslim kita. silahkan share blog ini sebanyak-banyaknya ke temen muslim lain yang anda kenal
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: