Senin, 28 Mei 2012

GAGAL UJIAN

kemarin adalah hari yang membuat saya mengenang kembali hari dimana saya menerima hasil kelulusan sma. saat-saat yang mendebarkan dalam hati saya. bisa kita bayangkan perjuangan kita selama kurang lebih 3 tahun belajar hanya ditentukan dengan 4 hari. hal yang begitu sangat disayangkan dalam dunia pendidikan saat ini.


walaupun kami tidak setuju dengan sistem pendidikan saat itu tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. dan pengumuman kelulusanpun akhirnya diterima dan satu persatu aplop dari setiap peserta yang mengikuti ujian nasional pada beberapa minggu sebelumnya dibuka oleh para orang tua mereka. ada yang menunggu di buka ketika masih disekolah dan sebagian lagi menunggu dibuka ketika mereka telah berada dirumah masing-masing. termasuk penulis, saat itu penulis membuka hasil ujian 4 hari itu dengan membawa kerumah terlebih dulu, karena orang tua takut kalau penulis sampai tidak lulus.

alhamdulillah setelah dibuka ternyata penulis lulus. kemudian penulis mulai sms dengan seluruh temen-temen penulis. alhamdulillah mereka lulus juga. selang beberapa jam penulis menerima balasan yang isinya, "saya tidak lulus nas !". penulispun sedikit kaget dan merasa gak percaya. penulis balas sms tersebut "serius kamu gak lulus ?" dengan emosi penasaran. "aku serius" jawab beliau.

ini adalah hari yang begitu bersejarah buat penulis. penulis masih merasa tidak percaya dengan berita yang penulis dapatkan. akhirnya penulis tanya-tanya lagi dengan teman penulis yang lain, dan mereka juga mendapatkan berita yang sama dari beliau. dengan kondisi masih hujan, kami dari teman-teman satu kelas sepakat untuk datang ketempat kawan kami yang sudah kami anggap sebagai saudara kami sendiri bahkan mungkin lebih, itulah persahabatan. sore kami datang kerumah beliau.

kami mendapati beliau dengan wajah sedikit berbeda, beliau menyambut kami dengan keadaan yang begitu tidak mendukung. masih dengan senyuman beliau menyambut. kami kemudian mengobrol seperti biasa dengan sedikit candaan. akan tetapi candaan kami terasa hambar, entah apa yang terjadi. raut wajah beliau kadang terliat melamun. kemudian beliau menangis. ini dia yang membuat kami begitu terenyuh karena harus melihat sahabat kami tidak lulus. akan tetapi kami merasa ada hal yang lebih penting lagi dari sekedar tidak lulus, yaitu ikatan emosional kami satu kelas yang telah terjalin selama 2 tahun berturut bersama.

tapi hal yang bisa kami petik adalah bahwa kami yakin  beliau adalah orang yang allah telah beri rahmat kekuatan dengan setiap cobaan yang allah turunkan kepada beliau. mungkin jika orang lain yang mengalami apa yang beliau alami bisa-bisa mereka akan bunuh diri, akan tetapi beliau penuh dengan  kekuatan bisa menghadapinya.

dengan beberapa pertimbangan akhirnya beliau mengulang disemester seanjutnya sementara kami sebagian ada yang melanjutkan kuliah dan ada juga yang sudah mulai bekerja. dan beliau menikmati sekolahnya saat itu. dan nikmat itu tidak orang lain nikmati. dengan begitu banyak hikmah yang dapat beliau dan kami bisa petik.

dan tahun ini beliau sudah masuk semester 4 jurusan fisika di sebuah universitas negeri yang ada di bengkulu.

ini lah kaca dari pendidikan indonesia, perjuangan dalam menempuh tahun belajar yang kurang lebih 3 tahun hanya ditentukan dengan 4 hari. apakah kita tidak memperdulikan proses yang telah dilalui. sehingga saat ini guru tidak lagi professional dalam mengajar. mereka hanya robot yang dipaksa oleh negara untuk bisa menggiring para peserta didik mereka untuk bisa lulus ujian. sedangkan nilai-nilai luhur yang harus mereka ajarkan tidak lagi tersalurkan.

tidak jarang dengan sisitem seperti ini kita di paksa untuk melakukan kecurangan-kecurangan yang sebenarnya hati kita sendiri begitu risih dengan hal tersebut. tapi apakah kita harus salahkan mereka yang sebenarnya adalah korban dari sistem pendidikan kita yang tidak layak ?.
mari kita semua instrospeksi diri, sehingga kedepannya pendidikan kita bisa lebih baik.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: